Mengevaluasi Materi Informatika Kelas XI Semester 1
Bab I : Strategi Algortimik dan Pemrograman
A. Proses Pemrograman
Program dapat menjadi solusi dari suatu permasalahan. Untuk menghasilkan program yang benar dan dapat membantu manusia dalam melakukan tugasnya, ada empat langkah yang dilakukan pada saat melakukan pemrograman, yaitu:
1. Menganalisis permasalahan (Analyzing)
2. Mendesain solusi (Problem Solving)
3. Mengimplementasikan solusi dalam bentuk program (Coding)
4. Menguji program (Testing)
3. Mengimplementasikan solusi dalam bentuk program (Coding)
4. Menguji program (Testing)
Keempat tahap diatas seringkali tidak dilakukan satu kali, tapi berkali-kali hingga membentuk siklus pemrograman.
Berikut ini adalah siklus pemrograman:
Berikut ini adalah siklus pemrograman:
B. Berpikir Komputasional
Berpikir komputasional ini merupakan suatu kerangka dan proses berpikir yang mencakup perangkat keras, perangkat lunak, dan menalar (reasoning) mengenai sistem dan persoalan Moda berpikir (thinking mode) ini didukung dan dilengkapi dengan pengetahuan teoritis dan praktis, serta teknik untuk menganalisis, memodelkan dan menyelesaikan persoalan.
Berikut ini pembahasan beberapa konsep dan strategi berpikir komputasional yang biasa digunakan dalam menyelesaikan persoalan komputasi.
1. Rekursi
Konsep rekursi dan beberapa contoh permasalahan yang dapat diselesaikan dengan menggunakan konsep tersebut, salah satunya adalah barisan Fibonacci.
2. Algoritma Greedy
Greedy secara harfiah berarti rakus atau tamak. Meskipun dalam pengertian sehari-hari, kata "rakus" dan "tamak" memiliki konotasi negatif, namun dalam konteks Informatika, kita mengartikan greedy dalam konteks sebagai sebuah strategi penyelesaian masalah yang dapat berguna dalam merancang sebuah algoritma atau solusi bagi sebuah permasalahan komputasional. Oleh karena itu, diharapkan tidak ada konotasi negatif pada kata greedy dalam konteks ini
Teknik greedy adalah salah satu teknik penyelesaian masalah yang biasa digunakan untuk menyelesaikan permasalahan optimasi Permasalahan optimasi berarti kita ingin menghitung sebuah hasil yang terbaik dari sebuah proses tertentu. Terbaik disini dapat berarti nilai yang paling kecil ataupun paling besar, tergantung dari jenis permasalahannya. Dalam menyelesaikan permasalahan optimasi seperti ini, algoritma greedy akan menerapkan prinsip mengambil serangkaian langkah terbaik pada setiap saat.
3. Pemrograman Dinamis
Saat menyelesaikan sebuah permasalahan optimasi (mencari nilai terbesar/terkecil), terkadang kita harus memperhitungkan beberapa kemungkinan pengambilan langkah untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Kemungkinan kemungkinan tersebut mungkin memiliki akibat/konsekuensi terhadap langkah-langkah selanjutnya, sehingga pendekatan seperti teknik greedy mungkin tidak akan menghasilkan jawaban yang optimal. Dalam hal ini, teknik pemrograman dinamis atau dynamic programming (DP) mungkin akan lebih sesuai diterapkan.
C. Algoritma dan Pemrograman
Pemrograman komputer dan algoritma pemrograman adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan karena pembuatan pemrograman komputer akan lebih sullit dan lama tanpa mengetahui dengan pasti bagaimana algoritma menyelesaikan masalahnya.
Berikut adalah dua konsep dalampembuatan program untuk menyelesaikan berbagai permasalahan:
1. Array
Bahasa pemrograman memiliki suatu alat untuk menyimpan himpunan data ke dalam satu nama variabel yang diberikan indeks. Salah satunya disebut sebagai larik atau Array. Array adalah cara yang paling sederhana untuk menyimpan himpunan data. Masih ada banyak cara lain untuk menyimpan dan mengolah data, yang kita sebut sebagai struktur data.
Ada banyak cara untuk mengimplementasikan konsep Array ke dalam kode program, salah satunya menggunakan vector. Vector ini merupakan pustaka bahasa pemrograman C++ yang juga dapat digunakan pada bahasa C. Vector dapat dibuat untuk menampung himpunan data yang ukurannya dinamis bergantung pada jumlah (atau ukuran) data yang disimpan didalamnya
Implementasi Array bisa berbeda-beda di bahasa C atau bahasa lain, yang penting adalah implementasi dari kode program tersebut memenuhi perilaku Array, yaitu adanya himpunan data yang disimpan dan dapat diakses dengan menggunakan suatu indeks.
2. Karakter dan String
Selain angka, masukan dari program dapat berupa karakter atau rangkaian karakter seperti kata Program dilengkapi dengan kemampuan untuk membaca, menyimpan, mengolah, dan mencetak rangkaian karakter tersebut. Rangkaian karakter tersebut dalam pemrograman disebut sebagai string.
Karakter pada pemrograman pada umumnya diimplementasikan dalam program menggunakan tipe data char. Di sisi lain, ada beberapa cara yang lazim digunakan untuk mengimplementasikan string dalam pemrograman.
Pada bahasa C, string diimplementasikan sebagai larik karakter yang diakhiri oleh karakter '\0'. Dengan kata lain, kalian dapat membuat dan memproses suatu string seperti halnya kalian mengolah larik. Bahasa pemrograman lain seperti C++ atau Java memilih sebuah tipe data string sendiri yang menyembunyikan beberapa detail terkait pengelolaan data string yann dilakukan oleh program.
D. Latihan Strategi Algoritmik dan Praktik Pemrograman Lintas Bidang
Pada bagian ini kalian akan membuat berbagai program berdasarkan permasalahan yang tersedia, tiap permasalahan memiliki sub permasalahannya tersendiri yang tingkat kesulitannya meningkat. Kalian akan membuat program dimulai dari perancangan, yaitu merancang algoritma untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Selanjutnya algoritma tersebut kalian terjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang kalian kuasai, misalnya bahasa C, Python,dsb. Permasalahan tersebut akan meningkatkan kemampuan programming kalian dengan mempelajari bagian ini dengan menyelesaikan berbagai sub permasalahan yang tersedia.
Bab II : Berpikir Kritis dan Dampak Informatika
A. Pengantar Berpikir Kritis
1. Dunia Sekitarku
Dalam era digital ini, berita dan informasi tersedia dalan berbagai bentuk mulai dari media cetak hingga digital yang disebarluaskan melalui berbagai cara. Beragamnya latar belakang masyarakat, menyebabkan respons orang terhadap suatu informasi pun beragam. Akibatnya, terkadang kita temukan peristiwa-peristiwa yang tidak diharapkan, bahkan merugikan atau membahayakan nyawa. Sebagai contoh, cukup sering kita mendengar atau membaca berita tentang orang yang tertipu pesan singkat yang dikinmkan melalui ponsel.
2. Apa itu Berpikir Kritis?
Di saat membaca suatu bacaan secara kritis, kalian perlu memahami, memaknai menginterpretasi dan merefleksi bacaan tersebut. Jadi kalian tidak sekedar membaca teks tanpa makna, melainkan terlibat sepenuh hati untuk mencerna hal yang dibahas, serta mengungkapkan hasil berpikir kritisnya dalam bentuk tulisan, gambar, lisan, atau bentuk lainnya.
Kemampuan mengevaluasi informasi adalah salah satu kemampuan yang dibutuhkan dalam literasi digital. Untuk bisa mengevaluasi informasi, tentu saja orang butuh kemampuan berpikir yang kritis.
Kemampuan berpikir adalah kemampuan yang dimiliki oleh semua manusia yang sehat. Kemampuan itu membantu untuk bertahan hidup dan mengatasi berbagai persoalan yang dihadapinya. Semakin tinggi kemampuan berpikir seseorang maka semakin berkualitas pula keputusan keputusan yang diambil, pekerjaan yang dilakukan, dan karya yang dihasilkan.
Paul dan Elder (2006), yang mendefinisikan berpikir kritis (critical thinking) sebagai seni menganalisis dan mengevaluasi pemikiran dengan maksud untuk memperbaikinya. Dengan kata lain, saat orang menghadapi suatu situasi atau mendapatkan suatu informasi baik lisan maupun tertulis, orang yang berpikir kritis akan mengambil sudut pandang tertentu kemudian menganalisis situasi atau informasi tersebut untuk mengambil kesimpulan, mengambil keputusan, atau merumuskan solusi yang tepat.
3. Berpikir Kritis dan Pengambilan Keputusan
Semakin penting keputusan yang perlu diambil, semakin penting pula keterampilan berpikir kritis diterapkan.
Berikut ini tahapan langkah seperti dalam gambar dibawah ini untuk membahas contoh kasus pengambilan keputusan.
1. Identifikasi Masalah
Rumuskan dengan jelas masalah yang harus diambil keputusannya, apa tujuannya, serta batasan-batasan yang ada.
2. Identifikasi Kriteria
Tetapkan kriteria yang akan dipergunakan untuk mengambil keputusan. Jika diperlukan, dapat ditetapkan sub kriteria untuk merinci setiap kriteria.
3. Tetapkan Bobot Kriteria
Tiap kriteria maupun sub kriteria bisa memiliki tingkat kepentingan yang berbeda sehingga diberikan bobot. Semakin penting kriteria/sub kriteria tersebut maka dapat diberikan bobot yang lebih besar daripada kriteria/sub kriteria lainnya.
4. Identifikasi Alternatif
Pada tahap ini dildentifikasi beberapa alternatif yang mungkin dipilih sebagai alternatif solusi, konsekuensi dari setiap alternatif, serta informasi lain terkait alternatif tersebut misalnya tentang efektivitas altematif tersebut.
5. Evaluasi Alternatif
Evaluasilah setiap alternatif berdasar kriteria dan bobot yang ditetapkan. Gunakan Informasi yang didapatkan untuk mengevaluasi.
6. Pilih Alternatif Terbaik
Pada tahap ini dapat dipilih berbagai macam metode formal untuk mendukung pengambilan keputusan seperti metode Simple Multi Attribute Rating Techniques (SMART). Analytic Hierarchy Process (AHP), Cost-Benefit Analysis, dsb (Baker, et. al., 2001). Dapat juga digunakan metode pengambilan keputusan yang dibuat sendiri berdasar kesepakatan pihak-pihak yang berkepentingan. Hasil dari tahap ini umumnya adalah urutan prioritas (ranking) alternatif untuk dipilih sebagai keputusan
7. Implementasi Keputusan
Pilih salah satu alternatif yang terbaik sesuai kriteria yang ditentukan, dari antara alternatif yang sudah dievaluasi pada tahap sebelumnya.
8. Evaluasi Keputusan
Lakukan aksi sesuai keputusan yang diambil. Dalam tahap terakhir ini, cermati hasil dan aksi yang dilakukan berdasar keputusan yang diambil Evaluasi apakah keputusan tersebut berhasil mengatasi persoalan yang dihadapi, Jika keputusan belum berhasil mengatasi persoalan maka mungkin perlu mengulangi langkah-langkah sebelumnya sambil berpikir apa yang perlu diperbaiki untuk membuat keputusan baru. Misalnya mengumpulkan informasi lain atau informasi yang lebih rinci untuk mengeksplorasi alternatif keputusan yang berbeda atau jika perlu mengganti strategi pengambilan keputusan.
B. Kajian Kritis Penerapan Informatika dalam Bidang Pertanian
Ketika disajikan suatu artikel atau video, kalian tidak sekedar menonton atau membaca tanpa makna, melainkan terlibat sepenuh hati untuk mencerna hal yang dibahas. Setelah membaca atau memirsa, tuliskan hal-hal pokok yang kallan dapatkan. Salah satu cara untuk menemukan hal-hal pokok tersebut adalah dengan menggunakan panduan SW + 1 H, yaitu dengan menuliskan jawaban atas pertanyaan what, when, where, who, why, dan how berdasar artikel/video tersebut.
Berikut ini contoh pertanyaan untuk menemukan gagasan pokok
C. Kajian Kritis Penerapan Informatika dalam Bidang Kesehatan
Bidang kesehatan adalah bidang yang selalu menjadi perhatian manusia karena orang selalu ingin hidup lebih sehat agar mampu beraktivitas dengan leluasa. Setiap individu di manapun berada berhak untuk hidup sehat. Berbagai macam teknologi telah diciptakan untuk membantu manusia terutama yang memiliki masalah kesehatan.
Kereennn dan semoga bermanfaat,
BalasHapusjangan lupa selalu aktif Literasi 💫